Simpandan bagikan gambar favorit Anda bebas royalti, dan masih banyak lagi. Daftar. Daftar. Sudah menjadi anggota? Silhakan login. Unggah Gambar. Suara 1965 Di Atas Panggung Teater. Unduh Gambar. Deskripsi Gambar. Nama Gambar. Suara 1965 Di Atas Panggung Teater. Tipe Gambar. jpg. Dimensi Gambar. 366 x 650. Besaran Gambar. 26.44 KiB. Lisensi IlustrasiGratis Teater Tirai Panggung Velvet Gambar. 1 Latar Belakang Panggung Pementasan Teater Berkaitan. MAKALAH SENI Terry Prasetya Academia Edu. Broken Heart Laporan Teater June 9th, 2018 - 1 Latar Belakang Panggung Pementasan Teater Berkaitan Dengan 10667924' 'makalah seni terry prasetya academia edu june 17th, 2018 - 3 bab i sejarahteater yunani klasik latar belakang. makalah drama penulisbima blogspot com. 1 latar belakang panggung pementasan teater berkaitan. broken heart laporan teater unesaboys blogspot com. sejarah teater dunia dan eropa latar belakang. teater pandora. bab i 2 / 21. PagelaranTeater Contoh Proposal. BAB I PENDAHULUAN 1 1 Latar Belakang Masalah. 1 Latar Belakang Panggung Pementasan Teater Berkaitan. Pengertian Penokohan Dalam Drama Teater Latar Belakang. Sejarah Teater Dunia Dan Eropa Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1 1 Latar Belakang Eprints Undip Ac Id. Tata Panggung Dalam Pementasan Teater Lorong june9th, 2018 - 1 latar belakang panggung pementasan teater berkaitan dengan 10667924''sesuatu yang bermanfaat contoh MAKALAH KARYA SENI TEATER JUNE 17TH, 2018 - LATAR BELAKANG KARYA SENI ADALAH TEATER TERMASUK RAGAM SENI YANG MERUPAKAN PENGEMBANGAN EKSPRESI DIRI DENGAN PERPADUAN BAHASA RUPA BUNYI GERAK DAN Manajemenpanggung perlu memperhitungkan secara cermat jeda untuk mengganti latar panggung sehingga pementasan akan berjalan mengalir. Lampu. Pada pementasan teater mempunyai arti penting. Tata lampu berfungsi untuk membangun suasana. Jika pementasan teater dilaksanakan siang hari dan di ruang terbuka, tidak diperlukan tata lampu. . Merancang pementasan teater merupakan pekerjaan banyak orang karena teater dikenal sebagai seni kolektif. Seni kolektif maksudnya adalah karya seni yang akan melibatkan pelaku-pelaku yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan. Hal itu sangatlah wajar, karena seni teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuh sebagai unsur utama. Seni teater disebut juga seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam sebuah cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Sehingga pada pelaksanaannya seni teater selalu membutuhkan banyak orang. Merancang pementasan teater juga berarti melakukan pekerjaan proyek atau pekerjaan yang terdiri dari banyak komponen yang harus dilakukan agar tujuan proyek tercapai. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 196 dalam merancang pementasan teater terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan, yakni Membentuk panitia Membuat rancangan pentas Melakukan latihan Berikut adalah penjelasan dan pemaparan dari masing-masing tahapan atau aspek merancang pementasan teater. 1. Membentuk Panitia Pementasan teater melibatkan banyak orang dalam perancangan serta pelaksanannya. Oleh karena itu, agar perancangan dan pengerjaan pementasan lebih terarah, perlu dibentuk kepanitiaan yang akan bertanggung jawab pada bidang kerjanya masing-masing. Dalam membentuk kepanitiaan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan yaitu membuat pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Pementasan harus terlaksana sebagai sebuah pertunjukan yang memberikan pembelajaran berharga bagi semua pendukung dan penonton. Dengan demikian, kepanitiaan dapat bekerja dengan baik sehingga berhasil mendatangkan banyak penonton yang bisa menghargai pementasan kita. Kesuksesan yang dari suatu pementasan teater akan memberikan memotivasi bagi kita untuk mementaskan kembali pertunjukan yang baru dengan lebih baik lagi. Jika panitia sudah terbentuk tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya, setiap unit akan mampu bekerja dengan lebih mudah dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik pula. Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan pementasan teater. Setiap anggota panitia harus mengetahui orang yang diberikan laporan jika ada permasalahan di lapangan, yakni ketua panitia. Hal ini agar dapat dipastikan bahwa progress pengerjaan berjalan dengan lancar. Hal ini berkaitan dengan evaluasi dan untuk memastikan panitia saling membantu apabila ada unit yang mengalami kendala. Oleh karena itu, suatu panitia harus memiliki ketua panitia. Ketua panitia merupakan manajer di dalam organisasi pementasan. Ketua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota panitia memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga beban kerja terbagi rata. Setelah panitia sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah membagi tugas masing-masing anggota panitia. 2. Membuat Rancangan Pentas Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari naskah yang sedang digarap. Misalnya, jika naskah menceritakan lingkungan di hutan, maka rancangan setting atau latar belakang panggung dapat berupa gambar hutan lengkap dengan pohon-pohon yang dibuat tiga dimensi berupa pohon buatan. Perlengkapan properti atau peralatan yang mendukung suasana di atas pentas perlu dibuat seperti batu-batu, ranting, rumah kayu. Setting dan properti sebaiknya dibuat dengan kreativitas dan memanfaatkan bahan-bahan bekas. Bahanbahan bekas dapat dibentuk menjadi benda yang mempunyai nilai keindahan. Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal dan mengetahui cara kerja yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah tempat pementasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan. Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Kita juga dapat memanfaatkan ruangan kecil, ruang kelas, aula sekolah, bahkan lapangan di mana pun dapat dijadikan panggung tempat pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahaman mengenai tata pentas bisa terwujud dengan memanfaatkan beragam medan panggung. Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi. 3. Melakukan Latihan Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan teater. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras. Latihan teater biasanya dipimpin oleh pelatih teater atau koordinator latihan. Bentuk latihan yang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara yang ditunjuk untuk menangani pementasan. Latihan yang baik diawali dengan latihan rutin berupa pemanasan, olah tubuh yang berguna mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang berguna untuk kesiapan suara pemain. Jika kita melakukan latihan teratur dan mencukupi dalam setiap minggunya, pementasan yang baik bisa terwujud. Latihan pantomim dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Berlatih pantomime akan memperuncing kemahiran tubuh dan ekspresi kita karena tidak menggunakan dialog. Artinya, kita dituntut untuk dapat berakting dan mengomunikasikan sesuatu tanpa berbicara sekalipun. Adapun cara melakukan latihan pantomim adalah sebagai berikut. Latihan Pantomim Lakukanlah gerakan keseharian orang-orang sesuai tema tanpa menggunakan suara berpantomim di bawah ini. Orang-orang yang bergegas mengejar angkutan bis. Aktivitas penjual dan pembeli di pasar. Suasana para binatang di hutan. Menjelajah ruang angkasa dengan pesawat. Pelaksanaan Pementasan Fragmen Teater Seseorang yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan fragmen adalah sutradara. Sutradara adalah nahkoda dari suatu pementasan teater. Oleh karena itu, fragmen yang merupakan salah satu bagian dari suatu adegan teater memerlukan arahan yang memahami bagaimana teater ini akan dipentaskan. Pada pelaksanaannya, lama waktu pementasan fragmen akan lebih singkat dari lakon lengkap. Namun, setiap fragmen sangatlah menentukan kesuksesan suatu lakon yang berarti sangat menentukan kesuksesan suatu pementasan teater pula. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar pementasan teater atau mementaskan fragmen berhasil dan berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mementaskan pementasan/fragmen adalah sebagai berikut. Tata rias Tata busana Tata suara Tata panggung Tata lampu Kemampuan dalam tata rias, tata busana, tata lampu, dan tata panggung, merupakan keterampilan yang harus dikuasai dalam pementasan teater. Hal ini karena aspek-aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Lagi-lagi, pementasan teater adalah seni kolektif yang setiap pelaksananya saling membutuhkan satu sama lain. Selain itu pelaksanaan pementasan Fragmen dapat terlaksana dengan baik atau tidak tergantung dari kerja sama tim. Kemampuan dalam manajemen pertunjukan merupakan salah satu kunci keberhasilan. Manajemen pertunjukan dapat berhasil jika semua anggota tim bahu-membahu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya VII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 100% found this document useful 4 votes9K views10 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 4 votes9K views10 pagesMakalah Pementasan TeaterJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

latar belakang panggung pementasan teater berkaitan dengan