Macam- macam busi sepeda motor & kode pada busi 1. Busi sepeda motor matic 2. busi sepeda motor sport kode kode pada busi. Diposting oleh Unknown di 04.50 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest.
Namunumur busi ini relatif pendek yaitu sekitar 20.000 km hingga 30.000 km. Meskipun umurnya yang pendek busi ini memiliki harga yang paling mahal diantara jenis busi lainnya. Nah, itulah ulasan mengenai 5 jenis busi motor. Kamu ingin memakai jenis busi yang mana tentunya harus menyesuaikan dengan kebutuhannya.
Untukjenis pertama yakni busi standar atau cooper yang begitu banyak dan mudah ditemui. Jenis ini memiliki elektroda yang bahannya terbuat dari tembaga. Menjadikan busi jenis ini sangat tangguh dan memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi. Memiliki ukuran diameter sekitar 2,5 mm, dimana jenis busi satu ini banyak digunakan pada motor.
Ruangbakar pada mesin terdiri dari berbagai macam, sesuai dengan kegunaan dan tujuan masing-masing. Baca juga : Macam-macam Ruang Bakar pada Motor Bensin. 4. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang. Spark plug (busi) : Berfungsi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dengan menciptakan loncatan bunga api. 7.
MACAM- MACAM MOTOR DRAG Rabu, 05 Februari 2014. KUMPULAN FOTO MOTOR DRAG Agar bertenaga harus mengganti noken as, karburator, piston, kabel busi, dan komponen lain untuk spesifikasi motor balap. Perbesar diameter dan langkah piston (silinder,y juga) dan perbandingan transmisi yang tidak kalah pentingnya. Gambar Motor Drag Satria FU.
Konsepdasar desain rangka perimeter adalah memperpendek jarak antara setang setir dan lengan ayun, dengan tujuan agar segala macam efek-efek mekanika bahan pembuat rangka seperti elastisitas serta getaran akibat raungan mesin yang sedang dipacu dapat diminimalisasi sehingga dapat menambah ke kakuan (rigidity) sepeda motor.
. Advertisement Macam macam busi motor - Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengenal apa itu sistem pengapian, dan cara kerjanya. Pada pembahasan itu, sudah dijelaskan bahwa sistem pengapian akan mensuplai percikan api pada busi untuk melakukan pembakaran. Salah satu komponen paling penting pada sistem pengapian adalah busi. Apa itu busi dan mengapa busi bisa bertahan pada suhu mesin yang tinggi ? Apa itu Busi ? Busi adalah sebuah komponen didalam mesin tepatnya pada sistem pengapian, yang berfungsi untuk mengkonversi energi listrik bertegangan tinggi dari ignition coil menjadi percikan api. Percikan api pada busi, diperoleh dari tegangan tinggi coil. Artinya busi hanya meneruskan arus listrik dari output kumparan sekunder coil. Sehingga busi tidak secara langsung menghasilkan api. A. Macam macam Busi berdasarkan Performa Dilihat dari performa yang dihasilkan, busi memiliki beberapa jenis antara lain ; 1. Busi Standar Cooper Jenis busi cooper atau tembaga adalah busi yang paling umum ditemui. Busi ini memiliki elektroda berbahan tembaga yang memiliki diameter kurang lebih 2,5 mm. Busi standar menjadi busi bawaan pabrik pada beberapa motor. Dikarenakan busi ini cocok untuk penggunaan standar. Untuk umur busi, busi tipe standar memiliki umur pemakaian bervariasi tergantung mesin dan pemakaian. Umumnya, untuk menghindari kemacetan pada KM pemakaian KM busi ini diganti dengan yang baru. 2. Busi Resistor Busi ini pada dasarnya sama dengan busi standar karena banyak juga pabrikan yang menggunakannya sebagai busi bawaan. Namun perbedaannya, busi ini memiliki resistor atau tahanan yang ditandai dengan kode "R" pada busi NGK atau kode "U" pada busi Denso. Kode ini menunjukan bahwa busi ini sudah dilengkapi Resistor. Fungsinya untuk mencegah aliran listrik secara berlebihan saat pengapian. Busi tipe resistor digunakan pada mesin EFI yang sudah dilengkapi ECU. 3. Busi Platinum Busi platinum secara fisik akan menyerupai busi standar. Namun ada perbedaan pada elektroda yang dipakai. Busi platinum menggunakan elektroda berbahan platinum, tujuannya untuk memperpanjang umur pemakaian busi. Bahan nikel yang terdapat pada ujung elektroda dapat mengurangi radiasi panas dari mesin. Umur busi ini bisa mencapai pemakaian 30 KM. Harga busi platinum lebih tinggi dari pada tipe busi lainya. Meski memiliki harga cukup mahal, jenis busi ini sangat disukai untuk keperluan touring dikarenakan memiliki daya tahan cukup baik dalam pemakaian jangka waktu lama. 4. Busi Iridium Busi iridium, juga memiliki bentuk fisik yang hampir sama dengan jenis busi lain. Namun, sekali lagi perbedaan terletak pada elektroda busi. Elektroda pada busi iridium berbahan logam campuran yang mengandung iridium dan dilapisi nikel pada ujung elektroda. Selain dapat bertahan dalam pemakaian lama, busi ini dipercaya dapat menghasilkan performa mesin maksimal. Busi jenis ini, banyaj digunakan pada motor diatas 150 cc dan mobil berkapasitas lebih dari 5. Busi Racing Busi tipe ini dirancang khusus untuk menghasilkan performa yang maksimal tanpa menimbulkan panas yang berlebih. Elektroda pada busi racing dibuat dari perpaduan beberapa logam dengan ujung meruncing. Sehingga menghasilkan daya hantar listrik yang kuat dengan ketahanan yang kuat pula. Meski memiliki performa yang maksimal, busi ini memiliki umur yang lebih pendek. Sesuai namanya busi ini memang diperuntukan untuk keperluan racing. Sehingga untuk pemakaian sehari-hari tentu kurang tepat. B. Macam macam Busi berdasarkan Heat Resistance Sementara jika dilihat dari reaksi terhadap daya hantar panas, busi dibedakan menjadi dua jenis. 1. Busi Panas Busi panas memiliki daya hantar panas yang lebih kecil dibandingkan busi dingin. Sehingga suhu busi relatif lebih panas ketika bekerja. Tujuanya, agar proses pembakaran mesin terjaga. Busi panas akan menjaga suhu kerja mesin tetap ideal, sehingga pembakaran pada mesin bisa lebih maksimal. Didalam busi ini, memiliki isolator berupa keramik yang lebih banyak. Sehingga panas dari elektroda tidak langsung diteruskan ke blok mesin. Busi ini cocok untuk penggunaan sehari-hari baik pada mesin motor maupun mesin mobil. 2. Busi Dingin Busi dingin memiliki jumlah isolator keramik yang lebih sedikit, sehingga panas didalam busi dapat tersalurkan ke blok mesin. Inilah mengapa dinamai busi dingin. Karena mudah melepaskan panas. Busi dingin juga disebut busi racing, karena kemampuanya bertahan dalam kinerja ekstrem. Disaat mesin bekerja cukup ekstrem, busi ini akan mentransfer panas mesin keluar melalui elektroda. Sehingga over heating dapat dihindari. Konstruksi Busi Busi berbentuk tabung yang memiliki ulir untuk tempat perkaitan dengan kepala silinder. Konstruksi busi, dibuat agar listrik bertegangan tinggi dari ignition coil dapat disalurkan sampai ujung elektroda tanpa menimbulkan kerugian tegangan dan tidak menimbulkan efek bagi komponen kelistrikan lain. Untuk itu, busi disusun dari beberapa komponen diantara lain ; 1. Terminal Terminal ini berlokasi tepat diatas busi. Fungsi dari terminal ini adalah untuk menerima listrik bertegangan tinggi dari coil dan menghubungkannya ke elektroda. Bahan dari terminal ini adalah besi sehingga dapat melakukan penyaluran energi listrik dengan sempurna. 2. Elektroda Elektroda akan terlerak memanjang dari ujung atas busi hingga ujung bawah busi. Fungsi elektroda busi yaitu sebagai core atau inti dari penyaluran energi listrik. Elektroda busi dibuat dari beberapa logam antara lain tembaga, platinum, dan campuran nikel. Pada jenis busi resistor, terdapat material keramik yang terletak ditengah elektroda busi. Fungsinya sebagai hambatan agar listrik yang mengalir tidak berlebihan. 3. Insulator Insulator komponen pilar yang berpengaruh dalam proses pengapian. Insulator berbahan dasar keramik yang memiliki resistansi tinggi. Fungsi dari insulator adalah untuk mencegah loncatan listrik dari elektroda ke bagian samping. Mengingat lubang busi pada kepala silinder bermuatan masa atau ground. Sehingga perlu penyekat yang mampu meredam daya listrik di samping elektroda. 4. Gasket Gasket berbentuk seperti ring tembaga yang terletak pada pangkal ulir busi. Tujuan diberikan gasket ini adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran saat langkah kompresi. 5. Terminal Ground Terminak ground terletak pada ujung bawah busi. Terminal ini tersambung langsung ke masa melalui ulir busi. Terminal ini yang akan memicu terjadinya percikan pada busi dengan meletakan ground didekat ujung elektroda. Cara Kerja Busi Saat listrik bertegangan tinggi mengalir dari ignition coil ke terminal busi, maka akan terbentuk aliran arus dari igntion coil menuju elektroda busi. Sesuai dengan arah aliran arus, dimana arus listrik selalu mengalir dari kutub positif ke negatif. Maka listrik didalam elektroda juga akan mengalir menuju masa. Jika arus pada elektroda langsung dihubungkan le masa maka hanya akan timbul panas pada elektroda dan tidak ada percikan. Untuk itu dibuat celah antara ujung elektroda dan masa. Saat arus listrik yang melewati elektroda bermuatan kecil, tidak akan terjadi apapun di celah elektroda. Namun jika arus yang mengalir bermuatan mencapai 20 KV maka mampu keluar dari elektroda dalam bentuk percikan. Celah Busi Celah busi menjadi faktor apakah percikan mampu keluar ataukah tidak. Celah busi yang terlalu renggang membutuhkan muatan lebih besar untuk bisa terjadi percikan. Jika arus tersebut standar maka percikan yang dihasilkan juga lebih kecil. Sehingga berpotensi menyebabkan miss fire. Celah busi yang terlalu dekat, akan menyebabkan percikan lebih besar dan tidak terarah. Dalam hal ini, panas pada busi akan cepat terbentuk sehingga dapat mempengaruhi pembakaran mesin. Dilihat dari bentuk celah busi, akan terdapat dua jenis busi yaitu ; 1. Single Elektrode Jenis single elektroda memiliki satu buah ground point dan celah vertikal diujung elektroda. Tipe ini akan menghasilkan percikan dengan bentuk memanjang. Sangat cocok dipakai untuk mesin berkapasitas sedang. 2. Multi Elektrode Jenis multi elektrode memiliki ground point dua atau lebih yang terletak disamping elektroda. Percikan yang dihasilkan pada busi jenis ini terletak disamping elektroda dengan jumlah sesuai jumlah ground point. Busi ini memiliki diameter lebih besar dan sering dipakai pada mesin berkapasitas lebih dari 500 cc tiap silinder. Untuk ukuran celah, ada banyak variasi celah busi. Hal ini tergantung spesifikasi tiap mesin. Umumnya, celah busi berkisar 0,8 hingga 1,0 mm. Demikian sekilas mengenai macam macam busi pada sepeda motor dan mobil. untuk melihat beberapa kode kode pada busi, bisa simak Macam macam kode busi beserta artinya. Facebook Twitter Whatsapp
- Kendati bentuknya kecil, busi punya peran penting di sistem pengapian motor kita. Fungsinya untuk memicu ledakkan di ruang bakar, hasil campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi. Seiring perkembangan teknologi motor yang kian canggih, busi atau spark plug pun ikut berkembang menjadi beberapa jenis. Mulai tipe busi standar, hingga busi racing. Ada apa saja? Berikut jelaskan 5 macam busi yang beredar di toko onderdil maupun bengkel-bengkel motor. 1. Busi StandarSesuai namanya, busi ini merupakan busi bawaan motor asli dari pabrikan. Busi ini rata-rata memiliki ukuran diameter center electrode 2,5 mm. Bagian ujung elektrodanya terbuat dari nikel. Soal ketahanannya, bisa mencapai 20 ribu km, tergantung pemakaian kendaraan. "Keuntungan pakai busi standar, performanya stabil, kualitas OEM, dan mudah mencarinya karena busi standar hampir semua kendaraan," ujar Diko Oktaviano, Technical SupportPT NGK Busi Indonesia, kepada baru-baru ini. BACA JUGA Ganti Filter Udara Yamaha NMAX, Cuma Modal Obeng Plus Sob2. Busi ResistorBusi tipe ini merupakan jenis yang sering mengecoh konsumen karena memiliki logo 'R' latin dengan font membuat banyak pengendara motor yang terkecoh mengira busi huruf R tersebut berarti resistor digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer dan lainnya."NGK merekomendasikan penggunaan busi resistor untuk motor yang sudah terpasang on-board unit atau sistem ECU pada mesinnya," saran Diko. 3. Busi Platinum Disebut busi platinum, karena ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Umur busi ini bisa mencapai 30 ribu km dengan memiliki diameter center elektroda 0,5 mm- 0,8 mm. "Di NGK dinamakan busi Platinum GPower. Kelebihan busi ini, api lebih cepat membesar, lebih responsif, durabilitas tinggi, dan efisien bahan bakar," yakin Diko. BACA JUGA Motor Kamu Tidak Sengaja Terisi Solar? Begini Solusinya4. Busi IridiumBusi Iridium umumnya sering digunakan oleh para mekanik untuk mesin balap. Busi Racing ini memiliki ujung elektroda yang terbuat dari nikel dan center elektroda terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Besarnya diameter elektroda busi iridium terbaik antara 0,6 mm hingga 0,8 mm. Sedang untuk masa pakainya bisa mencapai 40 ribu km. 5. Busi Racing Sesuai namanya, busi racing didesain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi. "Busi jenis ini dirancang untuk mesin yang membutuhkan tingkat panas yang tinggi, dengan karakteristik pengapian dan akselerasi yang sangat baik," pungkas Diko. Busi Racing memiliki diameter center elektroda yang relatif kecil meruncing macam jarum. Namun umur busi racing ini relatif pendek yaitu antara 20 ribu km hingga 30 ribu km. Harga busi racing ini lebih mahal dari harga busi lainya, karena busi racing ini khusus untuk mesin full modifikasi. Nah, itulah pengetahuan mengenai 5 macam jenis busi motor sob. Kamu pakai yang mana? Tentu harus sesuaikan dengan kebutuhannya.
macam macam busi motor